Oleh : Ana Latifatus Sania
Bersama pagi yang penuh makna
Di sambut matahari dengan sejuta senyum terindahnya
Menjuntang biru langit di atas sana
Kicauan burung bernyanyi seolah ada bahagia dalam jiwanya
Dan lagi, Ada Do'a yang sedang terijabah. Allohu Yarkhaam
Ku usap layar handphone, Ada satu pesan masuk.
Hatiku terhenyak. penuh kemerdekaan yang sulit ku lukiskan.
Tak sadar, sebutir air mataku jatuh. Kemudian, di susul butiran lainnya yang tergambar dengan jelas.
Saksi bisuku pagi ini . Bahwasannya, aku ‘teramat bahagia’.
Kupandangi satu gambar yang berhasil masuk galeriku via whatsapp , mulutku mendadak bisu.
Berasa beku, dan tak bisa berkata apa-apa.
Alhamdulillah Ala Kulli Khalin
Setelah sekian lama melalui pahit manisnya perjuangan, mempertahankan, ahirnya ‘Halal’.
Meski aku tak bisa hadir di tengah lautan tamu undangan,
Doa dan harapanku masih terbungkus rapi.
Semoga, keberkahan tak pernah alpa menyelimutimu, Amiin.
Ku tulis dengan sejuta haru, rindu, dan gado-gado lainnya.
Sahabat. bukan, mungkin sudah seperti saudara sendiri.
Sampai aku sering lupa, kita bukan sedarah
Kedekatan sejak hari pertama diriku di lingkungan yang begitu asing.
dan dialah orang pertama yang mencoba mendekatiku.
Mencoba memahamkan bahasa, dan adat jawa timur yang masih sulit ku pahami.
Blitar, 03 Agustus 2016
Ku susuri jalanan jerambah yang di penuhi oleh penikmat Qur’an.
Ku tatap lekat, semua sibuk dengan tanggung jawab masing2. muroja’ah.
Tp, satu pemandangan yang membuatku tertarik menghampirinya.
Perempuan berbalut mukena sedang menikmati lamunannya.
Ia sandarkan tubuhnya pada tembok, dan terlihat belum serepot teman yang lainnya.
‘’baru ya mb,?’’. tanyaku, lalu ia menatapku dengan ulasan senyum manis.
Kulitnya putih bersih, dan matanya memperlihatkan bahwa ia adalah gadis periang.
“iya. Mbnya juga?’’. tanyanya balik.
Ku anggukan kepala. Lalu, terjadi obrolan panjang.
Tentang perkenalan, hobbi, biografi dll.
Dengan sambutannya yang hangat, hatiku langsung menyatu dengan kota yang sudah lama ku impikan.
Hadirnya, membuat hari-hari ku semakin penuh tawa.
Makan pagi, siang, malam selalu jadi satu.
Ketika ibunya mengirim makanan, tak lupa beliau sematkan 2 sendok.
Tujuannya agar tanganku bisa nimbrung di rantang penuh menu itu.
Jarak rumah kami dengan atap pesantren memang unik.
Dari rumahku ke Ma’had bisa memakan waktu 9 jam perjalanan.
Sedang, dari rumahnya ke Ma’had hanya butuh waktu 5 menit.
Beda RT saja, ternyata.
Kita lalui semua itu 2 th penuh. Marahan?
Sering kita terjadi dalam berdebatan yang berlarut. Sampai 3 bulan penuh pun.
Tapi alhamdulillah, dia mengajarkanku banyak hal.
Tentang memaafkan, tentang berbagi, tentang rasa peduli.
Saat ku rindukan kota itu, bisa jadi ia adalah orang pertama yang ingin ku temui.
Keluarganya yang tak pernah menganggapku orang lain, membuatku terukir dalam maghlimah cinta.
Terimakasih yang tiada kira.
Untuk hatimu, dalam memberiku banyak hal.
Terutama dalam kelapangan hatimu menerima segala sikapku.
Balas budi yang seperti apa, tak kan bisa sebanding dengan apa yang kau lakukan selama ini.
Aku hanya bisa menDo’akan, eh.
Lagi-lagi hanya bisa mentrasfer Do’a. hihi
Lautan maafku,
Di hari bahagiamu aku tak bisa menemani .
Ada banyak alasan dan tanggung jawab yang tak bisa ku tinggal, dan kau paham itu.
Semoga, segera dapat kesempatan untuk mengunjungi semua saudara
Di kota sukarno itu.
Untukmu,
Saksi mata atas perjalanan hidupku selama di kota orang.
Saksi mata dalam segala kisah..
Kisah jatuh bangun dalam memperjuangkan huruf hijaiyah.
Kisah cinta yang mungkin aku sudah tak mampu mengingatnya. Intermezo
Dan pada ahirnya, Allah tak akan menukar jodoh orang.
Termasuk kisahmu yang beberapa kali di balut keresahan.
Bisa di percaya, kita tidak akan pernah bisa menembus dinding takdir Tuhan?
Selamat untuk ustadz Aditya Dharma.
Yang berhasil mempersunting perempuan manis nan solihah, Azizatul Ummah.
Titip dia, bimbing dia di jalan RidhoNya.
Selamat untuk kalian Berdua, sepasang Hafidz-Hafidzah.
Senantiasa Tuhan permudah dalam setiap urusan.
Dalam nelateni AlQur’an,
Dalam membentuk kelurga Qur’ani.
Doa pangestune, saya keluberan Barokah di dalamnya.
Dari hati yang rindu ini.
Magelang, 12 maret 2020.